Komunikasi
sel
Sinyal
parakrin dan sinyal sinaptik
Disusun
oleh:
Utari 12613041
Ufy ulfyatul laely 12613042
Azuya putri 12613043
Syarif muhammad furqan 12613044
Dini erma yani 12613045
RATNI YUNI ASTUTI 12613046
Luthfiana nur purAWIJAYA12613047
RIONA DESY PUTRI 12613048
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
PRODI FARMASI
TAHUN 2012/2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT karena atas
izin dan rahmat-Nya, proses pembuatan dan penyusunan makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Makalah ini berjudul Komunikasi Sel yang
berisikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pesinyalan parakrin dan
pensinyalan sinaptik.
Dalam penulisan makalah ini kami mohon maaf
apabila terdapat kata atau kalimat yang salah atau bahkan tidak meyenangkan,
serta atas kekurangan isi dan referensinya kami harap untuk dimaklumi.
Pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan
terimah kasih kepada bapak Hady Anshory T, S.si, Apt selaku dosen biologi sel
ddan kepada teman-teman yang telah bekerjasama dalam penyusunan makalah ini.
Atas kemurahan hati menerima makalah ini kami ucapkan terimah
kasih dan Semoga makalah ini bermanfaat
kedepannya bagi para pembaca, dan kita senantiasa dalam dekapan-Nya.
Yogyakarta,
27 desember 2012
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sel merupakan unit terkecil dari
organisme. Sel tidak akan mampu bekerja dan membentuk sebuah jaringan bila
tidak ada koordinasi anatara satu dengan yang lain. Miliaran sel penyusun
setiap makhluk hidup harus berkomunikasi untuk mengkoordinasikan aktivitasnya
sedemikian rupa sehingga memungkinkan organisme itu untuk berkembang. Mulai
dari sel yang berkomunikasi terbentuk jaringan kemudian organ dan system yang
menjalankan organisme untuk hidup.
Dalam kehidupan makhluk hidup
baik uniseluler atau multiseluler akan berinteraksi dengan lingkungannya untuk
mempertahankan kehidupannya. Sinyal-sinyal antar sel jauh lebih sederhana
daripada bentuk-bentuk pesan yang biasanya dirubah oleh manusia.
Sinyal yang diterima sel, yang
berasal dari sel lain atau dari beberapa perubahan pada lingkungan fisik
organisme, bermacam-macam bentuknya. Misalnya, sel dapat mengindera dan
merespons sinyal elektromagnetik, seperti cahaya, dan sinyal mekanis, seperti
sentuhan. Akan tetapi sel-sel paling sering berkomunikasi satu sama lain dengan
menggunakan sinyal kimiawi.
Kajian tentang persinyalan sel
membantu untuk menjawab sejumlah pertanyaan penting dalam biologis dan
kedokteran, mulai dari perkembangan embriologis hingga kerja hormon untuk
perkembangan kanker dan jenis penyakit lain.
1.2
Tujuan
1.
Dapat mengetahui apa itu pensinyalan parakrin
2.
Dapat mengetahui apa itu pensinyalan sinaptik
3.
Dapat mengetahui bagaimana mekanisme komunikasi sel
1.3 Manfaat
Semoga makalah ini dapat menjadi
acuan atau referensi bagi para pembaca. Dan dapat memberikan sedikit informasi
serta pengetahuan mengenai pensinyalan parakrin ddan sinaptik.
BAB
II
PEMBAHASAN
PENSINYALAN JARAK DEKAT
1. Pensinyalan
sel
Proses pensinyalan sel membantu memastikan bahwa
suatu aktivitas seluler seperti katalisis oleh suatu enzim, terjadi pada sel
yang benar, pada waktu yang tepat, dan koordinasi yang sesuai dengan sel lain
pada organsime tersebut. Ketika sebuah sel bertemu sinyal, sinyal tersebut
harus dikenali oleh molekul reseptor spesifik dan informasi yang dibawa sinyal
tersebut harus diubah kebentuk lain agar dapat merangsang terjadinya respon.
Adapun tiga tahap pensinyalan sel :
• Penerimaan
Penerimaan sinyal adalah pendeteksian sinyal yang
datang dari luar sel oleh sel penerima/target, penerimaan terjadi pada membran
plasma. Sinyal tersebut dapat terdeteksi apabila sinyal itu terikat pada
protein seluler.
• Transduksi
Proses awalnya yaitu pengikatan molekul sinyal
dengan mengubah protein reseptor. Pada tahap ini sinyal diubah menjadi bentuk
yang dapat menimbulkan respon. Proses transduksi ini kadang terjadi dalam satu langkah, selain itu ada juga yang membutuhkan
beberapa urutan dalam proses perubahan sederetan molekul yang berbeda disebut
jalur transduksi sinyal. Molekul yang berderet disebut molekul relai.
• Respons
Setelah sinyal ditransduksi akhirnya dapat
merangsang respon. Respon ini dapat berupa hampir seluruh aktivitas seluler,
misalnya katalisis oleh suatu enzim (misalnya, glikogen fosforilase), penyusun
ulang sitoskeleton atau aktivasi gen-gen spesifik dalam nukleus.
Gambar 1.1 Pensinyalan sel. Pensinyalan sel terdiri
dari tiga tahap penerimaan, transduksi dan respons. Ketika penerimaan terjadi
pada membran plasma, tahap transduksi biasanya merupakan jalur yang terdiri
dari beberapa langkah, dimana setiap molekulnya menyebabkan perubahan pada
molekul berikutnya. Molekul terakhir dalam jalur itu memicu respons
2. Pensinyalan
jarak dekat
Suatu sel dalam organisme berkomunikasi dengan
melepas pembawa pesan (mesenjer) kimiawi, sebagian mesenjer hanya menempuh
jarak dekat yang disebut pensinyalan jarak dekat. Sel pengirim mensekresi
molekul pengatur lokal, suatu subtansi yang mempengaruhi sel yang di dekatnya.
Pensinyalan jarak dekat ada 2 macam :
• Pensinyalan
parakrin
Yaitu dimana sel pensekresi bertindak pada sel
target di dekatnya dengan melepas molekul pengatur lokal (sinyal) ke dalam
fluida ekstraseluler.Contohnya faktor pertumbuhan pada hewan (sinyal),
merupakan senyawa yang dapat merangsang sel target di dekatnya untuk tumbuh dan
bereproduksi.
• Pensinyalan sinaptik
Yaitu pensinyalan jarak dekat, dimana sel pemberi
melepaskan sinyal ke dalam sinapsis, ruang sempit diantara sel pengirim dengan
sel penerima, sel lain. Contohnya sel saraf melepaskan molekul neurotransmiter
ke dalam sinapsis sel saraf lain.
2.1 Mekanisme
pensinyalan jarak dekat
a. Penerimaan
• Reseptor
intraseluler Reseptor yang berupa protein yang melekat terletak di sitoplasma
atau nukleus sel target. Molekul sinyal yang menggunakan reseptor ini adalah
yang kecil atau hydrophobic dan dapat langsung melewati membran. (Pensinyalan
jarak jauh)
• Reseptor
membran plasma
Reseptor sinyal berupa protein membran. Tiga tipe
utama reseptor membran yaitu reseptor terkait protein-G, reseptor
tirosin-kinase, reseptor saluran-ion. Namun yang terjadi pada pensinyalan jarak
dekat yaitu reseptor tirosin-kinase dan reseptor saluran-ion.
Reseptor tirosin kinase
Faktor pertumbuhan adalah salah satu sinyal kimiawi
yang mengenai sel pada tubuh hewan. Pada faktor pertumbuhan, molekul sinyal
merangsang sel untuk tumbuh dan bereproduksi. Hal tersebut melibatkan beragam
aktivitas yang dilakukan oleh bagian sel yang berbeda. Reseptor yang sering
digunakan adalah reseptor tirosin kinase, yang merupakan reseptor membran
plasma cirinya yaitu adanya aktivitas enzimatik. Tirosin kinase adalah bagian
dari protein reseptor pada sisi sitoplasmik membran yang berfungsi sebagai
enzim. Sebelum mengikat molekul sinyal reseptor tirosin kinase berupa
polipeptida tunggal dalam membran plasma. Proses pengaktifan terjadi dalam tiga
langkah :
1. Pengikatan
ligan menyebabkan dua polipeptida reseptor mengumpul dan membentuk biner.
2. Pengumpulan
tersebut mengaktifkan bagian terosin kinase kedua polipeptida tersebut.
3. Kemudian
memfosforilasi kedua ekor polipeptida tersebut.
Gambar
2.1 Reseptor Tirosi-kinase.
Pengaruh molekul sinyal terhadap reseptor tirosin
kinase ialah pengumpulan polipeptida dan fosforilasi resptor. Satu dimer
reseptor tirosin-kinase mungkin dapat mengaktifkan sepuluh atau lebih protein
intraseluler, yang dapat menyebabkan transduksi sinyal dan responyang
berbeda-beda. Reseptor tirosin kinase
abnormal yang mengumpul walaupun tanpa ligan (molekul sinyal)dapat menyebabkan
kanker.
Reseptor saluran ion
Reseptor sinyal merupakan protein trans membran
dalam membaran plasma yang merupakan pori protein yang membuka atau menutup
sebagai respon terhadap suatu molekul sinyal, yang membiarkan atau menghalangi
aliran dari jenis ion tertentu (spesifik) untuk melintasi membran ketika
molekul sinyal terikat pada sisi ekstra seluler protein tersebut. Perubahan
bentuk yang dihasilkan dalam protein saluran, menyebabkan perubahan segera pada
konsentrasi ion tertentu di dalam sel. Misalnya pada sinapsis antara sel saraf,
perubahan ini dapat memicu sinyal listrik yang merambat sepanjang sel
penerimanya. Saluran ion bergerbang-ligan sangat penting dalam sistem saraf.
i. Jalur
Transduksi-sinyal
Pada membran plasma memicu langkah pertama dalam
rantai interaksi molekular-jalur tranduksi sinyal-yang mengarah ke respons
tertentu di dalam sel. Seperti kartu-kartu domino yang berjatuhan, reseptor
yang di aktivasi oleh sinyal akan mengaktivasi molekul lain, yang kemudian
mengaktivasi molekul lain lagi, dan seterusnya sampai protein yang menghasilkan
respons selular akhir diaktivasi. Sinyal tranduksi memiliki bentuk yang berbeda,
pada umumnya berupa perubahan bentuk protein. Perubahan bentuk tersebut juga
seringkali disebabkan oleh fosforilasi.
Fosforilasi juga terlbat dalam aktivasi reseptor
tirosin kinase. Faktanya, fosforilasi merupakan mekanisme selular yang tersebar
luas untuk meregulasi aktivitas protein. Namun enzim yang mentransferkan gugus
fosfat dari ATP ke protein adalah protein kinase. Protein kinase di sitoplasma
bekrtja pada protein yang berbeda dari dirinya. Perbedaan yang lain adalah
bahwa sebagian besar protein kinase di sitoplasma memfosforilasi asam amino
serin atau treonin, bukan tirosin. Serin atau treonin kinase terlibat dalam
banyak jalur pensinyalan pada hewan, tumbuhan, dan fungi.
Lintasan tranduksi sinyal antara lain :
1. Sinyal
kimia dikonversi dari satu tipe sinyal menjadi sinyal lain untuk menghasilkan
molecular respon.
A=>B=>C=>D=>E=>F=>G
2. Huruf
tersebut mewakili senyawa kimia protein. Tanda panah menunjukkan langkah
enzimatik.
ii. Respons
pada jalur tranduksi sinyal mengarah ke regulasi
satu atau lebih aktivitas selular. Respons di ujung jalur mungkin terjadi di
nekleus sel dan di sitoplasma. Banyak jalur pensinyalan berujung pada regulasi
sintesis protein, biassanya dengan cara menyalakan atau memadamkan gen spesifik
dalam nukleus. Seperti reseptor steroid yang teraktivasi, molekul teraktivasi
paling akhir dalam jalur pensinyalan berfungsi sebagai faktor transkripsi.
Suatu jalur pensinyalan mungkin meregulasi aktivasi
protein, bukan sintesis protein, sehingga memengaruhi secara langsung protein
yang berfungsi di luar nukleus. Suatu contoh ketika jalur pensinyalan
mengativasi faktor transkripsi yang menyalakan suatu gen : respon terhadap
sinyal faktor pertumbuhan adalah sintesis mRNA, yang kemudian ditranslasi dalam
sitoplasma menjadi protein spesifik. Suatu faktor transkripsi seringkali meregulasi
beberapa gen yang berbeda.
Reseptor
Pengikatan moelul sinyalpun tidak menyebabkan tidak
banyak menyebabkan cukup perubahan untuk mengaktifkan Reseptor tirosin kinase
merupakan reseptor membran yang melekatkan fosfat ke tirosin protein.
• Sebelum
mengikat sinyal, mulanya reseptor merupakan polipeptida tunggal
Reseptor untuk faktor pertumbuhan sering berupa
reseptor tirosin kinase
Pensinyalan parakrin
Reseptor
Gambaran umum langkah-langkah pensinyalan jarak
pendek adalah :
• Sintesis
molekul sinyal oleh sel yang memberi sinyal
• Pelepasan
molekul sinyal oleh sel yang memberi
sinyal
• Transpor
sinyal oleh sel target
• Pengikatan
sinyal oleh reseptor spesifik yang menyebabkan aktivasi reseptor tersebut
• Inisiasi
satu atau lebih jalur transduksi sinyal intrasel
• Perubahan
spesifik fungsi, metabolisme, atau peprkembangan sel
• Pembuangan
sinyal yang mengakhiri respon sel
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell,
neil a. 2004 biologi edisi kelima jilid 3. Jakarta. Erlangga
Campbell,
neil a. 2004 biologi edisi kedelapan jilid 1. Jakarta. erlangga
Azhar,
Tauhid Nur. 2008. Dasar-dasar Biologi Molekular. Bandung: Widya Padjadjaran
Campbell,
dkk. 2002. Biologi Jilid I Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Sumber
gambar : (Inggris)Harvey Lodish, Arnold Berk, S Lawrence Zipursky, Paul
Matsudaira, David Baltimore, dan James Darnell (2000). Molecular Cell Biology
(edisi ke-4). W. H. Freeman. hlm. 20.1 Overview of Extracellular Signaling.
ISBN 0-7167-3136-3. Diakses pada 19 September 2010.
novia gestarini puti (10613255)
ReplyDeleteadakah hubungan antara terjadinya inflamaasi (nyeri) pada persinyalan parakrin atau sinaptik? dan bila ada bagaimanakah mekanisme terjadinya?
nur laila dwi apriliani (12613003), kenapa pada saat penerimaan,,reseptor yang digunakan hanya reseptor tirosin-kinase dan saluran ion.. terus kenapa reseptor yang terkait protein-G tidak digunakan??
ReplyDeletereseptor tirosin kinase merupakan reseptor untuk faktor pertumbuhan (growth hormone) dan reseptor saluran ion untuk sinapsis pada sel saraf.
Deletepensinyalan sinaptik hanya dapat terjadi pada sel saraf karena tidak semua sel mempunyai neurotransmitter.
irfanianta arif s (08613177)
ReplyDeleteapakah yang akan terjadi jika dalam proses persinyalan parakrin ataupun sinaptik mengalami gangguan? dan faktor apa saja yang dapat mengganggu komunikasi sel khususnya persinyalan parakrin dan sinaptik?
12613042
Deletejika proses pensinyalan terganggu sistem komunikasi antar sel satu dengan lainnya juga akan terganggu. Contohnya sakit jiwa atau gila disebabkan oleh pensinyalannya terhambat.
faktor yang mempengaruhinya salah satunya yaitu faktor koneksi tubuh.
yang merupakan reseptor membran plasma cirinya yaitu adanya aktivitas enzimatik, bagaimana cara kerja aktivitas enzimatik tersebut ? chichi 12613037
ReplyDelete12613042
DeleteBagian dari protein reseptor pada sisi sitoplasmik berfungsi sebagai enzim,yaitu tirosin kinase.
enzim ini mengkatalisis transfer gugus-fosfat dari ATP ke asam amino tirosin pada protein substratnya.
INTINYA enzim ini melekatkan fosfat ke tirosin protein.
proses terjadinya nyeri atau inflamaasi itu apakah sama dengan proses terjadinya gelak refleks?
ReplyDelete